Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

After The Free Wi Fi

Effek yang sederhana setelah mendapat Free Wi Fi Sekalian Menunggu True Tears Dan Masih Menunggu True Tears Beralih Ke Lain Tapi Masih Menunggu Masih Menunggu Lagi Dan Hanya Aku Seeder True Tears Ini

Hi Tam

Scout In The Dark Dalam gelapnya malam. seperti kebanyakan orang, memandangi langit berharap bulan mau memberikan sedikit cahaya untuk menunjukan arah. bulan purnama yang cukup indah, menjadi teman penunjuk jalan. berjalan bersama teman yang tidak diharapkan dengan Es ditangan mereka. Altaf, berjalan terus didepan dan Seno mengikuti dari belakang. entah kemana tujuan yang akan dicapai. mereka tak perduli. "Ini alam bebas, bebaskan diri kita dan rasakan gelapnya malam" teriak Altaf dengan penuh semangat. Seno hanya bisa mengangguk saja. "Altaf, dimana kamu meletakan barang itu?" tanya Seno. "Aku tak tahu, lebih baik kita jelajahi saja gunung ini hingga kita mendapatkan apa yang kita mau" "Ya sudah, aku akan mengikutimu dari belakang" "mau dari depan, atau atas, enggak masalah" Mereka melanjutkan perjalanan mereka tanpa arah hanya untuk mencari barang yang tertinggal. melompat sana-sini. kadang nyebur di aliran air. namanya juga anak pram

Monoton

Dalam kehampaan, Altaf hanya bisa memandangi dirinya yang selalu saja tersenyum kepada semua orang. kapankah senyuman itu dikhususkan untuk dirinya sendiri. sepertinya itu tidaklah mungkin. lagi pula, untuk alasan apa dia harus tersenyum kepada Altaf? Tidak Ada. Dalam seumur hidupnya, Manusia adalah orang yang paling benci untuk di harapkan. hampir semua manusia yang Altaf temui Egois, dan hanya mementingkan kepentingan Pribadi.  Altaf, selama ini hanya hidup dalam kesendirian. entah kenapa, pikirannya selalu saja dipenuhi dengan pikiran kotor para manusia yang bejat, egois dan lainnya. dia muak dengan dunia ini. ingin rasanya dia bunuh diri, tapi, Prinsip agamanya masih terus ia pegang.  hanya ada kesulitan dalam hidupnya. berbaur dengan masyarakat. dalam langkah kaki menuju rumah. dimana semua tipu daya dia pelajari. dimana dia diajari untuk berbohong secara tidak langsung. orang tuanya sendiri bahkan sering melakukan kebohongan. jadi, wajar saja jika Altaf mengikuti sifat itu. sekal