Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Ashabul Maimanah

Jejak Seorang Pengamen

15 Menit Yang Berharga

Never Say Maybe

Seharusnya yang kukatakan adalah "Insya Allah". Aku ini muslim, aku harus bisa menjadi mukmin. Kebiasaan yang baik menjadikanku lebih baik. Jadi, Insya Allah aku akan pergi ke Jepang. Sebagai pelajar? Insya Allah.

Singkatkah?

Memang, lagi pula hidup ini memang singkat. Maka dari itu, setiap hembusan nafas yang kukeluarkan harus bermanfaat, setiap kata yang ku ucapkan harus penuh arti, dan untuk setiap kata yang ku tulis harus terkenang. Berjasa, bermakna, bermanfaat.

Kuliah

Dimana tujuanku? Kemana aku akan kuliah? Kemana aku akan pulang? Jepang Japan Nihongo Entah kenapa, aku ingin sekali pergi ke Jepang, kuliah disana, membangun rumah disana, tinggal disana, dan saat aku pulang gadis berjilbab menyambutku dengan sapaan yang hangat.

Petang Pulang

Angkutan umum yang bergerak cepat. Duduk dibangku depan ditemani supir. Kembali pulang membawa harapan. Sekilas cahaya ilmu terasa panas. Jepang, aku merasa semakin dekat kepadamu.

Danau

Duduk, sendiri. Ketenangan yang menyesakkan. Sekilas tak satupun terlihat ikan yang tertangkap oleh pancingan.

Tekad

Kumainkan pena yang ada ditanganku. Sesekali aku membuka kamus, mencoba merangkai kata dalam bahasa inggris. "Kamu lagi buat apa?" tanya Ajun yang sedang duduk membelakangiku. "Lagi buat cerpen." jawabku. "Gilee..... ana kira antum lagi buat compose." "Sama aja sih." Ajun mengganti posisi duduknya, sekarang dia duduk membelakangiku. "Mau kuliah dimana?" tanyanya lagi. "Pilihan pertamanya sih Kyoto Jepang, yang keduanya Amikom Yogyakarta." "Trus tuh compose buat apa?" "Buat kelayakan menerima beasiswa ke Jepang. Do'ain aja semoga ana berhasil." "Antum seriusan mau ke Jepang?" "Enggak lihat usaha apa yang udah ana lakukan agar bisa pergi ke Jepang. Tekad ana udah bulat buat pergi ke Jepang." "Iyadah, ana do'ain." Tak lama, terdengar bel berbunyi. Pelajaran akan dimulai. Langkah kaki Ust. Harliana terdengar menggema di ruang kelas. Aku yang duduk paling belakang segera mem