Dalam kehampaan, Altaf hanya bisa memandangi dirinya yang selalu saja tersenyum kepada semua orang. kapankah senyuman itu dikhususkan untuk dirinya sendiri. sepertinya itu tidaklah mungkin. lagi pula, untuk alasan apa dia harus tersenyum kepada Altaf? Tidak Ada. Dalam seumur hidupnya, Manusia adalah orang yang paling benci untuk di harapkan. hampir semua manusia yang Altaf temui Egois, dan hanya mementingkan kepentingan Pribadi. Altaf, selama ini hanya hidup dalam kesendirian. entah kenapa, pikirannya selalu saja dipenuhi dengan pikiran kotor para manusia yang bejat, egois dan lainnya. dia muak dengan dunia ini. ingin rasanya dia bunuh diri, tapi, Prinsip agamanya masih terus ia pegang. hanya ada kesulitan dalam hidupnya. berbaur dengan masyarakat. dalam langkah kaki menuju rumah. dimana semua tipu daya dia pelajari. dimana dia diajari untuk berbohong secara tidak langsung. orang tuanya sendiri bahkan sering melakukan kebohongan. jadi, wajar saja jika Altaf mengikuti sifat itu. sekal