Langsung ke konten utama

Aku Yang Merindukan Dirinya

Aku,
Seperti biasa Aku melakukan aktivitas yang sama setiap harinya, yang membedakan hanyalah orang yang kutemui dan yang ku ajak bicara, Aku terkadang mulai bosan dengan yang ku alami, tapi apa boleh buat, aku harus selalu bersabar.
Pagi ini, awal di mana liburanku dimulai, Aku harap ini bisa menghiburku dan membuat semangatku tumbuh kembali. Rencana liburanku kali ini adalah kerumah temanku, namanya Diaz, dia adalah teman baiku sejak Aku menduduki bangku Madrasah Aliah di PM UQI.

Aku dan Diaz duduk di depan gerbang. menunggu orang tua Diaz datang. Tak lama kemudian, Mobil hitam datang, dan penantian kita pun usai. Saat kulihat, ternyata yang berada di dalam mobil itu bukan orang tua diaz, melainkan orang tua Pacarnya. berbicara masalah Pacar, Jujur, Aku belum pernah merasakan yang namnya Pacaran, tapi hatiku sangat ingin merasaakannya, apalagi saat kulihat sesuatu yang imut tepat berada di samping Pacar temanku.

Saat perjalanan kerumah temanku, rasanya Aku seperti didalam sebuah penjara kecil, bagaimana tidak, kapasitas mobil ini tidak terlalu besar, jadi Aku hanya bisa terus bersabar. Magrib pun tiba, Mobil ini berhenti di tempat peristirahatan, pada saat itulah Aku bisa melihat wajahnya dengan jelas,  Wajah itu, lembut, Senyuman manis itu, Aku tak tau mengapa, aku jadi ingin memilikinya, kecantikannya yang alami, tulus tanpa dibuat-buat, setulus hatinya. kami pun menunaikan shalat jamaah di mushala.
 ada sedikit penyesalan yang mengganjal di hatiku, mengapa Aku lupa untuk menanyakan namanya, tapi kuharap dia ingat padaku.

Aku, di bawah langit-langit atap rumah Diaz. pikiranku terbang menembus dan melupakan semua pekerjaan dan alam sekitar. Hari pertamaku di rumah Diaz, kejutan baru untukku di hari ini. karna pada saat itu, di bawah lampu yang cahayanya sedikit redup, Aku melihat Dirinya duduk manis menghadapku. saat tatapannya terarah padaku, Aku yakin bahwa Dia adalah orang yang baik.

Sialnya Aku baru mengetahui saat Aku jauh darinya. Sekarang, adalah hari yang paling mendebarkan di Sekolahku. Informasi mengenai kenaikan kelas. semoga saja Aku bisa mendapatkan apa yang kumau. tapi sepertinya itu hanya akan menjadi harapan abadi yang tak akan pernah kucapai lagi saat kulihat informasi yang ditunjukan tidak sesuai dengan apa yang kuharapkan. Aku masih harus bersyukur, paling tidak Aku tetap menjadi yang terbaik untuk urusan yang lain.

Sekarang ini, Aku tak tahu sudah berapa bulan Aku tidak melihatnya. Dan Aku baru menyadari bahwa Aku Merindukan dirinya. Tapi siapa Aku dimatanya, Apakah Aku ini sudah menjadi temannya ?. Ataukah Aku ini hanyalah seorang Figuran dalam hidupnya untuk mengisi kekosongan. Apapun Itu, Aku hanya berharap dia masih ingat padaku.

Beberapa bulan Kemudian

Saat Aku mengikuti kegiatan Kmd di sekolahku. Tak kusangka Aku akan melihatnya lagi. Dirinya yang Aku rindukan. Beberapa kali kulihat dirinya aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Aku juga tidak akan kalah darinya.
Ternyata, bukan hanya Aku yang menyukai Dia. Sahabatku yang lain juga menyukainya. Aku jadi bingun harus berbuat apa. Antara sahabat dan Dia. Dan Untuk kesekian kalinya Aku hanya bisa bersabar kembali. Tapi kuharap, Aku bisa mendapatkannya.

Hal yang lebih parah baru kuketahui setelahnya, ternyata Dia sudah memiliki Pacar,, Oh Shit, Dan lagi, pacarnya adalah orang yang aku hormati, karena dia adalah ketua. bagaimana ini, Argh,, Shit,, persetan dengan cinta, mengapa pikiranku menjadi seperti ini.\

Sensei, Panggilan kepada masterku untuk seorang ustadz dipondok pernah berkata kepadaku,
"Jika kamu suka dengan seseorang, jangan tunjukan rasa suka dan sayang mu kepadanya, tapi tunjukanlah Prestasi dan kerja kerasmu karena telah menyukainya". 
sekarang kata-kata itu menjadi peganganku, tapi aku pernah menemukan kata
"Cinta tak harus memiliki, kata orang yang tak pernah dicintai"
 di internet, hatiku serasa sesak membaca kata-kata itu. sekarang apa yang harus aku lakukan?

Seruan Umat Muslim dan Muslimah menghiasi malam takbiran Idul Adha. Sudah banyak waktu yang bergulir. Entah mengapa Aku masih saja memikirkannya. Kali ini, Aku ingin memberinya sebuah buku novel dan buku catatanku yang kuisi dengan kumpulan cerpen-cerpen buatanku sendiri. mengapa Aku memberinya itu, Karna dia pernah berkata kepadaku, "Aku ingin hobi baca buku".

Semoga saja yang akan kuberikan kepadanya berguna untuknya. Aku hanya bisa berharap dia bisa menjadi miliku tanpa ada yang tersakiti, dan  semoga saja harapan ini tidak menjadi harapan abadi.

07-November-2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashabul Maimanah

AdeHaze Dan Sebuah Logo

Setelah bertahun-tahun lamanya, waktu aku masih menggunakan adehaze.blogspot.com, waktu aku masih belum terlalu terjerumus dalam dunia komputer dan internet. Banyak hal yang kulakukan karena ingin tahu dan juga hobi. Entah sudah berapa lama kugunakan wajah Makoto Kikuchi sebagai logo dari blog ku yang dulu. Alasan kugunakan wajahnya sih, sederhana. Karena gambar itu bagus, dan gambar itu juga punya cerita dalam kehiduanku. Dan aku sendiri perlahan ingin mencari logo yang benar-benar bisa menggambarkan AdeHaze itu sendiri. Tapi, dengan kemampuan desain ku yang masih dibilang maih balita ini, aku perlahan ingin mencari jati diri pada diriku sendiri. Mencari jati diri juga ada tempatnya, dan kompas penunjuk jalanku tak memberikanku jalan yang tepat, hingga membuatku tersesat hingga bertahun-tahun lamanya. Rasanya aku seperti menyia-nyiakan sisa waktu yang aku punya. Dan entah kenapa, selama beberapa tahun ini, aku lebih percaya diri menggunakan nama "AdeHaze" ...

Sabtu Siang

Penghuni kelas yang cukup ramai, XII IPS 1. Hanya penuh ketika wali kelas mengsi kelas. Wajar, diriku pun juga sama, hanya mengisi apa yang perlu di isi dikelas. Diriku yang lelah sama huruf Arab sama sekali tidak tertarik untuk memperdalam ilmu nahwu sharaf. Aku lebih suka belajar bahasa Inggris dan juga bahasa Jepang. Yang kulakukan ketika guru atau yang biasa di pesantren disebut Ustad, datang dengan buku kekuningan yang selalu dia bawa ketika pelajarannya. Duduk paling belakang dan langsung ambil ancang-ancang untuk membuka buku faforitku. Shonen Jump . Inilah yang paling menarik. Bagusnya Ustad yang mengajar pelajaran tata bahasa Arab Nahwu orangnya kalem, jadi aku bisa dengan tenang membaca Komik. Tapi aku lebih suka menyebutnya ini Manga. Kenapa, ya inilah bahasa Jepang. Shonen jumpa sendiri yang kupunya keluaran dua bulan yang lalu. Sebenarnya sih aku sudah membaca semua manga yang ada di dalamnya, sekedar untuk menghibur diri. Saat seru-serunya membaca Fairy Tail, ustad menegu...