Langsung ke konten utama

My Soul, Your Beats

Terlelap dalam alunan nada. Senandung raga ikut bernyayi. Terdiam dan merasakan kehampaan nada yang terdengar menyayat hati. Teringat akan hal lalu, mencoba bangkit. Tapi tetap dalam keadaan berbaring.
Terdiam sejenak. Kembali melirik waktu. Tidak banyak yang tersisa. Hanya waktu yang terasa panjang. Sobakasu.
Akankah waktu yang kumiliki masih cukup untuk berbicara dengannya. Sedangkan diriku tidak dapat bangkit dari peristirahatan. Seakan ingin menangis, tapi aku mencoba tetap tegar. Biarpun aku tahu, ini adalah hari terakhir. Sempatkah aku menyatakan rasa kepada seseorang yang sebentar lagi menikah.
Ku tepis keraguanku. Ponsel yang tergeletak di atas meja kuraih. "Ass, bisa ngobrol bentar gak" pesan singkat, kukirimkan kepadanya. Lama ku menunggu jawaban. Ragu, diriku mencoba menghubunginya. Tidak di angkat. Apakah dia terlalu sibuk hingga dia tidak bisa menjawab telponku?.
Kusadari, seseorang yang penyakitan sepertiku memang tak pantas untuk memilikinya. Tapi, setidaknya dia mau jujur terhadap perasaanya. Ungkapkanlah kepadaku, apakah kamu mencintaiku atau sebaliknya?.
Rembulan yang kulihat dari balik jendela kamar rumah sakit, seakan terasa sendu. Kelam. Kesaksian tanpa jawaban, ungkapan tanpa pernyataan. Terisak dalam hati. Tertusuk hingga tak sanggup berdiri. Dirinya yang disana, apakah dia bahagia dengan pernikahannya?.
Jiwaku. Rasa cintaku sulit untuk menghilang dari diriku. Karena dirimu yang pertama untukku, dan juga yang terakhir. Biarpun banyak nada yang berbeda, tapi kamu tetap bergema dengan nada yang kusuka. Sulit untuk mencari penggantimu. Tahukah kamu. Saat kudengar kamu akan menikah. Sakit teriris sepi. Mengetahui diriku seperti dilupakan oleh dirimu. Apakah diriku memang pantas engkau lupakan?.
Kebahagianku, memang ada dalam dirimu. Tapi, bagaimana aku bisa bahagia jika dirimu tidak memiliku. Aku bukanlah satu-satunya yang mengharapkan kebahagianmu. Tapi, aku satu-satunya orang yang menunggumu dengan jawabanmu. Kamu membuatku lama menunggu. Sakit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashabul Maimanah

AdeHaze Dan Sebuah Logo

Setelah bertahun-tahun lamanya, waktu aku masih menggunakan adehaze.blogspot.com, waktu aku masih belum terlalu terjerumus dalam dunia komputer dan internet. Banyak hal yang kulakukan karena ingin tahu dan juga hobi. Entah sudah berapa lama kugunakan wajah Makoto Kikuchi sebagai logo dari blog ku yang dulu. Alasan kugunakan wajahnya sih, sederhana. Karena gambar itu bagus, dan gambar itu juga punya cerita dalam kehiduanku. Dan aku sendiri perlahan ingin mencari logo yang benar-benar bisa menggambarkan AdeHaze itu sendiri. Tapi, dengan kemampuan desain ku yang masih dibilang maih balita ini, aku perlahan ingin mencari jati diri pada diriku sendiri. Mencari jati diri juga ada tempatnya, dan kompas penunjuk jalanku tak memberikanku jalan yang tepat, hingga membuatku tersesat hingga bertahun-tahun lamanya. Rasanya aku seperti menyia-nyiakan sisa waktu yang aku punya. Dan entah kenapa, selama beberapa tahun ini, aku lebih percaya diri menggunakan nama "AdeHaze" ...

Sabtu Siang

Penghuni kelas yang cukup ramai, XII IPS 1. Hanya penuh ketika wali kelas mengsi kelas. Wajar, diriku pun juga sama, hanya mengisi apa yang perlu di isi dikelas. Diriku yang lelah sama huruf Arab sama sekali tidak tertarik untuk memperdalam ilmu nahwu sharaf. Aku lebih suka belajar bahasa Inggris dan juga bahasa Jepang. Yang kulakukan ketika guru atau yang biasa di pesantren disebut Ustad, datang dengan buku kekuningan yang selalu dia bawa ketika pelajarannya. Duduk paling belakang dan langsung ambil ancang-ancang untuk membuka buku faforitku. Shonen Jump . Inilah yang paling menarik. Bagusnya Ustad yang mengajar pelajaran tata bahasa Arab Nahwu orangnya kalem, jadi aku bisa dengan tenang membaca Komik. Tapi aku lebih suka menyebutnya ini Manga. Kenapa, ya inilah bahasa Jepang. Shonen jumpa sendiri yang kupunya keluaran dua bulan yang lalu. Sebenarnya sih aku sudah membaca semua manga yang ada di dalamnya, sekedar untuk menghibur diri. Saat seru-serunya membaca Fairy Tail, ustad menegu...