Sinar cahaya mentari belum terlihat. Ku awali pagi hari ini dengan menyibukkan diri dari pekerjaan rumahan. Seperti mencuci, menjemur, dan menyetrika. Belum ada yang spesial di hari ini. Ku harap cepat kedatangannya. Biar bagaimana, pun aku lelah menunggu.
Sinar mentari perlahan menjalar melewati celah-celah jendela yang terbuka sedikit. Segelas kopi luwak menghangati diriku yang sudah hangat karena baru saja menyelesaikan setrikaan.
Secangkir semangat untuk Indonesi. Bagaimana bisa aku lupa!. Ada sesuatu yang terlewatkan. Bau yang sangat menyengat ini. Bau kabel terbakar. Segera aku memutus semua yang berhubungan dengan arus listrik.
Pagi yang cukup sibuk. Beberapa coba ku perbaiki sendiri. Tapi hasilnya nihil. Sepertinya aku memang belum ahli untuk hal yang seperti ini. Yah sudahlah, lebih baik aku mencari bantuan.
Sinar mentari perlahan menjalar melewati celah-celah jendela yang terbuka sedikit. Segelas kopi luwak menghangati diriku yang sudah hangat karena baru saja menyelesaikan setrikaan.
Secangkir semangat untuk Indonesi. Bagaimana bisa aku lupa!. Ada sesuatu yang terlewatkan. Bau yang sangat menyengat ini. Bau kabel terbakar. Segera aku memutus semua yang berhubungan dengan arus listrik.
Pagi yang cukup sibuk. Beberapa coba ku perbaiki sendiri. Tapi hasilnya nihil. Sepertinya aku memang belum ahli untuk hal yang seperti ini. Yah sudahlah, lebih baik aku mencari bantuan.
Komentar
Posting Komentar
Mari Berkomentar, Siapa Tahu Nanti Kita Ketemu Dijalan