Langsung ke konten utama

Haruskah Aku Pulang Sekarang

Haruskah aku pulang sekarang? tapi jika aku pulang, hanya akan menambah beban orang tua dan juga hanya akan menjadi makian saja. dan karena aku tahu ayahku tidak bangga dengan kehadiranku. jadi lebih baik aku pergi saja. andai mati itu lebih indah dari pada kenyataan. aku siap mati kapanpun itu. tapi jika aku mati, apakah mereka akan bersedih atas kematian diriku. semoga saja mereka bahagia karena beban mereka telah berkurang meskipun tidak banyak. yah setidaknya mereka tidak perlu repot-repot memikirkanku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashabul Maimanah

Sabtu Siang

Penghuni kelas yang cukup ramai, XII IPS 1. Hanya penuh ketika wali kelas mengsi kelas. Wajar, diriku pun juga sama, hanya mengisi apa yang perlu di isi dikelas. Diriku yang lelah sama huruf Arab sama sekali tidak tertarik untuk memperdalam ilmu nahwu sharaf. Aku lebih suka belajar bahasa Inggris dan juga bahasa Jepang. Yang kulakukan ketika guru atau yang biasa di pesantren disebut Ustad, datang dengan buku kekuningan yang selalu dia bawa ketika pelajarannya. Duduk paling belakang dan langsung ambil ancang-ancang untuk membuka buku faforitku. Shonen Jump . Inilah yang paling menarik. Bagusnya Ustad yang mengajar pelajaran tata bahasa Arab Nahwu orangnya kalem, jadi aku bisa dengan tenang membaca Komik. Tapi aku lebih suka menyebutnya ini Manga. Kenapa, ya inilah bahasa Jepang. Shonen jumpa sendiri yang kupunya keluaran dua bulan yang lalu. Sebenarnya sih aku sudah membaca semua manga yang ada di dalamnya, sekedar untuk menghibur diri. Saat seru-serunya membaca Fairy Tail, ustad menegu...