Langsung ke konten utama

Sahabat

Hai, Udah pagi sahabat. Eh. Ataukah kamu ingin ku panggil dengan sebutan kawan? Sebenarnya aku menulis ini sambil mendengarkan lagu Ohayo, lagu pembuka dari Hunter X Hunter keluaran tahun 1999 yang telah di cover ke bahasa Indonesia. Karena memang saya tidak terlalu mengerti akan bahasa Jepang, jadi saya membutuhkan lagu yang sudah diterjemahkan agar dapat mengahayati lagu ini dengan lebih jelas.
Ingin kukatan padamu kawan, persahabatan ku tak mau berakhir. Rindu yang selalu kutumpuk mulai menggebu ketika tiap detik yang kujalani bersama kalian terasa singkat. Biarpun aku tahu kita sering berdebat dan berpendapat yang berbeda-beda, bahkan aku sendiri merasa aneh dengan semua sikapmu. Tapi, perlu di ingat, aku mengenal dengan baik dirimu, mengenal dengan baik semua kebaikan dan semua kejelekanmu, ini semua kuketahui karena aku adalah sahabatmu.
Biarpun sedikit terlambat untuk menyambut pagi, dan biarpun pertengkaran kata yang dulu selalu kita lakukan bersama, entah antara emosi yang bercampur, tapi di pagi yang hari cerah, semua itu berakhir dan berlalu begitu saja dengan canda dan tawa yang menyegarkan.
Aku amat mengenal diri kalian, dengan semua peristiwa yang terjadi kini telah terhempas datangnya pagi. Aku ingin melihat semua tingkahmu yang selalu dapat membuatku tersenyum, dan saat kita berkhayal hal-hal yang tidak berguna dalam hidup kita. Bahkan aku saja tidak sadar mana hal yang penting.
Dan semua mimpi-mimpi kita, akan kita bicarakan setelah kita bertemu lagi. Aku telah menyadari, hanya sahabat seperti kalian yang dapat memahami diriku yang menghilang dari diri. Karena kau teman terdekat, aku akan selalu berada bersamamu. Jarak tak akan menjadi alasan untuk mengatakan “Selamat Pagi”, seolah tak ada jarang yang dapat memisahkan kita.
Terkadang juga, aku merasa aneh, biarpun semuanya terlihat jujur dan tulus, tapi semua itu tak akan berarti apapun jika kita tidak memahami apa arti dari persahabatan kita, tapi aku amat senang saat kita bercakap hal yang sederhana. Dan kesederhanaan yang tak sempurna ini merupakan peristiwa yang selalu membuatku tersenyum
Saat kita tertawa akan hal-hal yang tidak berguna dalam pemikiran panjang tak menentu, aku mendoakan dirimu untuk segera kembali menuju jalan meraih mimpi yang belum terselesaikan. Karena aku tahu, kamu juga sudah tidak sabar untuk segera berlari di jalan mimpi.
Aku terkadang kesal terhadap dirimu yang masih terhenti dari jalan yang seharusnya kamu tempuh. Semoga harimu indah kawan, biarpun aku tahu pekerjaanmu itu tetap penting, tapi jalan dari mimpi juga amatlah penting.
Aku selalu merasa aneh, kenapa kamu masih tetap bertahan dalam paradigma sistem yang membuatmu terhenti sesaat, tapi aku yakin kamu akan selalu dapat mewujudkan mimpu.
Tapi aku selalu merasa kehilanganmu dalam mimpi yang tiada berujung ini, karena sulit untuk diriku menyamangakan kedudukan kita saat ini. Tapi aku mencoba untuk selalu menyemangatimu, biarpun terkadang hanya sebatas kata tak akan berarti banyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AdeHaze Dan Sebuah Logo

Setelah bertahun-tahun lamanya, waktu aku masih menggunakan adehaze.blogspot.com, waktu aku masih belum terlalu terjerumus dalam dunia komputer dan internet. Banyak hal yang kulakukan karena ingin tahu dan juga hobi. Entah sudah berapa lama kugunakan wajah Makoto Kikuchi sebagai logo dari blog ku yang dulu. Alasan kugunakan wajahnya sih, sederhana. Karena gambar itu bagus, dan gambar itu juga punya cerita dalam kehiduanku. Dan aku sendiri perlahan ingin mencari logo yang benar-benar bisa menggambarkan AdeHaze itu sendiri. Tapi, dengan kemampuan desain ku yang masih dibilang maih balita ini, aku perlahan ingin mencari jati diri pada diriku sendiri. Mencari jati diri juga ada tempatnya, dan kompas penunjuk jalanku tak memberikanku jalan yang tepat, hingga membuatku tersesat hingga bertahun-tahun lamanya. Rasanya aku seperti menyia-nyiakan sisa waktu yang aku punya. Dan entah kenapa, selama beberapa tahun ini, aku lebih percaya diri menggunakan nama "AdeHaze"

Ramadhan ~ Diriku pada saat itu, diriku yang kemarin, diriku yang sekarang, dan diriku dihari esok~

Semenjak kemarin aku disibukkan dengan Hacking Visual Novel, mencoba untuk mengoprek dalaman isi software yang entah kenapa ingin kumainkan dengan bahasa yang kumenegerti. Yah, Karena memang kebanyakan Visual Novel sangat sedikit yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa kumengerti. Dan aku sendiri memang tak sempat untuk mempelajari bahasa mereka. Padahal hampir tiap hari aku melihat, mendengar bahasa Jepang. Tapi keinginan dan waktu untuk mempelajarinya masih terbilang belum ada. Berhubung saya juga masih cupu dalam membuka daleman isi Visual Novelnya, jadi ya aku menggunakan alternatif lain. Biarpun memang agak sedikit kurang nyaman, dengan menggunakan bantuan Visual Novel Reader yang proyeknya sudah lama mati, ATLAS, ITH, dan lain sebagainya sebagai alat bantu untuk ku agar dapat lebih mengerti cerita yang ada pada Visual Novel tersebut. Yah, ketika berhasil melakukan itu, tapi masih belum kumainkan. Karena memang sekarang lagi dalam tengah ujian semester akhir, ya

Sehangat Kopi Di Kala Senja (2)

愛してるばんざーい! Entah apa yang telah aku dan Renta bicarakan. Percakapan yang awalnya tidak menentu membimbing hingga tiba-tiba menyerempet pembahasan anime berjenis Idol seperti Love Live dan Juga Idolm@ster. Aku dan Renta memang suka menonton Anime, tapi untuk yang genre nya Idol, entah kenapa aku kurang terlalu suka. Bahkan hampir tidak menyentuhnya. Tapi tunggu dulu. Idolm@ster. Ini salah satu yang tidak terduga bagiku. Karena dulu, entah itu kapan. Ketika internet masih terbilang sangat jarang. Dan ketika itu juga aku masih menggunakan Ponsel Nokia 1680c yang masih terbilang baru. Ketika itu aku sedang browsing-browsing mencari gambar yang bagus untuk kujadikan wallpaper di ponselku. Entah kata kunci apa yang kucari. Tapi mengantarkanku menuju sebuah gambar yang aku sendiri masih tidak tahu itu gambar karakter apa. Menggambarkan karakter gadis tomboy bertopi yang sedang duduk. Berhubung gambar itu bagus, aku simpan saja untuk kujadikan wallpaper. Pada masa itu aku masih belum mem